Darul Arafah yang ku Kenal.
Pendiri Pesantren Darul Arafah
Kunjungan Tamu dari Arab Saudi ke Darul Arafah tahun 1987
Kami para santri duduk dengan tertib didahului dengan duduk yang paling depan para santri generasi pertama, wajahnya tampak berseri, al asyari, naziruddin dan lainnya. Senang sekali rasanya ketika itu bisa berkumpul di aula dalam rangka menyambut kedatangan tamu dari LN.
Kalau anda bukan generasi pertama, inilah gambar sebagai bukti bahwa Darul Arafah berkembang dan terbang menuju cakrawala nan luas menghadapi tantangan jaman untuk mencetak generasi unggul di masa depan.
Kunjungan Tamu dari Arab Saudi ke Darul Arafah.
Guru-guru Darul Arafah Berfoto Bersama Tim Pramuka di Depan Al Hijrah
guru-guru Darul Arafah periode kesatu dan kedua
Berbicara tentang mereka, banyak hal yang menarik untuk dibicarakan, dari segi keberanian sampai keikhlasan yang melatar belakangi kehadiran mereka di sini. Umumnya mereka berasal dari pulau jawa, setelah menamatkan study di pesantren Darussalam Gontor, mereka dikirim untuk mengembangkan islam ke berbagai ma’had di nusantara, salah satunya Darul Arafah. Memang waktu itu Darul Arafah masih sangat gersang dan sedikit bangunan, apalagi masyarakat sekitar yang masih beragama nasrani, itulah yang menjadi azzam kuat bagi mereka untuk mengabdikan ilmunya disini.
Kami yang masih kecil saat itu dan melihat keadaan yang demikian, banyak yang gak kerasan dan minta pulang, yarji’ alad dawam katanya, tapi berbekal dorongan orang tua dan masa depan yang ingin di capai, tidak sedikit yang berhasil menorehkan tinta wisuda pada saat kelas enam. Memang itu semua butuh perjuangan dan azzam yang kuat untuk merealisasikannya. Di bawah asuhan guru-guru periode kedua darul arafah, kami hidup, tumbuh dan berkembang menjadi dewasa yang siap berkiprah di masyarakat membangun negara.
Gambar diatas diambil saat pelaksaanaan Pramuka dan kunjungan dari Pihak pengelola Gugus depan, dari gambar tersebut masih teringat wajah-wajah polos mereka yang siap memajukan darul arafah dengan segenap tenaga, dan memberikan ilmu kepada semua santri. Kami masih ingat nama-nama mereka (kalau gak salah ya). mereka yang sdg jongkok dari kanan ke kiri, ust ali sahbana (hehe masih muda kan), ust insan muhtadawan, ust ishom suryana, ust masrukhin aminuddin, ust naga sakti lubis, ust khairuddin harahap, ust hasan hidayat, ust samsul qomar, ust khobir asari, alex (kayaknya dia bukan ust, dia dari wil timur irian jaya), ust sholeh fikri.
Adapun yang berdiri mereka adalah, kita sebut dari kiri ke kanan ya, ust amroini derajat, disebelah ust amroini kayaknya utusan dari gudep pramuka (kalau gak salah), ust hamdani khalifah (keren kan waktu masih muda), beberapa org utusan gudep, lalu Prof DR Hasballah Thaib (orang aceh), beberapa ibu-ibu dari gudep, ust saifuddin, dan terakhir ust Ikromy saputra (tampak masih muda dan ganteng). Itulah mereka yang telah berkecimpung duluan berada di Darul Arafah untuk mengabdikan ilmu, ayo kawan terus maju- ayo maju-maju….
Thanks very much for you my great teacher, may Allah Bless you in your live now and tomorrow till the end of the world. Terima kasih juga buat teman-teman alumni kedua, Ali tinendung, Has Khairul, Hengki juli, Said Alwi, Ihsan Nur dll, kapan kita bisa ketemu lagi ya…
1 comments:
Assalamualaikum, Ammar Ihsan, bagus sekali blog nya, saya suka isinya, semoga artikel nya banyak memberikan wawasan yang bermanfaat.
Post a Comment