Santri of the Light
Ya, kami adalah alumni santri tahun 2011 (angkatan ke 20). Kami berjumlah 126 orang yang berasal dari berbagai daerah di Sumatera Utara seperti Medan, Deli Serang, Kabanjahe, Binjai, Langkat, Pematang Siantar, Tapanuli, Padang Lawas, Madina, Labuhan Batu, Tebing Tinggi, Tanjung Balai, Kisaran, Belawan, dan juga dari desa Lau Bakeri itu sendiri. Selain itu terdapat juga yang berasal dari daerah di luar Sumatera Utara, seperti Peurelak, Langsa (Aceh Timur), Kutacane (Aceh Tenggara),Lhoksumawe (Aceh Utara), dan Bagan Batu (Riau). Namun kami semua berkumpul dan bersatu menjadi “sebuah keluarga” di Darularafah.
Persahabatan dan kekompakanlah yang menyatukan kami. Walaupun kami lahir di tahun yang berbeda (mulai 1991 sampai 1994) namu perbedaan umur bukanlah penghalang bagi “persahabat” kami selama 6 tahun di pesantren. Tak ada istilah siapa lebih tua atau siapa lebih muda, karena bagi kami semua adalah ikhwan (saudara).
Kebersamaan selama enam tahun di Pesantren telah mengajari kami tentang arti penting sebuah kekompakan, persatuan, saling tolong menolong, serta saling berbagi. Canda, tawa, tangis bahagia kami jalani bersama-sama. Pahit dan manisnya kehidupan di pondok pun telah kami lalui. Karena itu perpisahan memang sangat pedih untuk dilakukan. Tak rela rasanya jika harus berpisah. Namun itu memanglah jalan takdir yang harus dilalui. Air mata bercucuran ketika berpisah, aula menjadi saksi bisu atas perpisahan kami setelah selama enam tahun telah hidup bersama. Namun perpisahan bukan untuk di sesali, karena kami yakin suatu saat nanti, kami akan kembali berkumpul bersama-sama lagi.
Bagi yang non-santri mungkin akan heran dengan persahabatan kami yang begitu erat. Namun bagi alumni, persahabatan adalah nomor dua setelah ibadah. Karena sulit dibayangkan bagaimana kenangan yang timbul ketika hidup bersama selama enam tahun, mandi, makan, shalat berjamaah, belajar , olahraga , masuk mahkamah, tidur, mengantri, semua itu dilakukan bersama-sama tanpa ada penghalang apa pun. Laqob ketika di pesantrenpun menjadi kenangan yang tak akan pernah terlupakan bagi alumni itu sendiri.
Namun Alhamdulillah, kami dapat menjalani semua itu, dan berhasil keluar dengan menyandang gelar “alumni” yang mana tak semua orang bisa melakukannya.
Pada saat ini, kami telah tersebar layaknya sebuah LIGHT, meneruskan kuliah untuk menggapai cita-cita kami masing-masing. Angkatan 20 melanjutkan kuliah ke berbagai universitas di dalam dan diluar negri. Untuk di Indonesia, LIGHT tersebar di Sumatera seperti USU, UNIMED, UMSU, IAIN, UISU, STAIDA, UNAND, UNP, dan di Jawa seperti UINSH, UMY, UNY, dan lain-lain. Untuk di luar negri, Ligh tersebar di IIUM Malaysia, AMU India, Al-Azhar Kairo, dan untuk Madinah masih menunggu.
LIGHT ADA DI MANA-MANA!
Ma ismuna?
126 orang, ya inilah kami angkatan xx. Kalau nama alumni, sangat sulit menjelaskannya, karena perjalanan dan perjuangan yang sangat panjang sekali. Tapi memang itulah yang menjadi kenangan bagi kami semua.
EXTREME: ya, memang terdengar keras, namun itulah kami. Kami memang terkadang sangat extreme, namun di balik itu, sebenarnya kami mencoba untuk menjadi santri yang “unggul”. Karena itu banyak yang menyebut kami extreme. <<Excellently Twentieth Regeneration as Moslem Estabhlisher>>
EXTREME: ya, memang terdengar keras, namun itulah kami. Kami memang terkadang sangat extreme, namun di balik itu, sebenarnya kami mencoba untuk menjadi santri yang “unggul”. Karena itu banyak yang menyebut kami extreme. <<Excellently Twentieth Regeneration as Moslem Estabhlisher>>
LIGHT : cahaya… ya, kami akan terus berusaha menjadi sebuah cahaya yang akan terus menerangi kehidupan di sekitar kami. <<the Legion of Twentieth Generation as Human Trust>>
TWILIGHT : cahaya senja… ya, karena tak ada yang tahu apa nama kami, hingga akhirnya 3 hari menjelang keluarnya kami barulah kami mengeluarkan nama alumni. <<Twentieth Light>>
ANGKATAN XX : hmm… ya, karena kami memang adalah sebuah angkatan yang militan. Dengan telah terlatih untuk bersikap tepat waktu, militant dan juga keras tentunya. <<20th Legion>>
Yah itulah mungkin sedikit dari sejarah nama kami, namun itu bukanlah menjadi sebuah rintangan yang menghalangi kami menjdi sebuah alumni. Namun, nama yang manapun bagi kami itu adalah baik semua.
Sebuah Nama, Sebuah Cerita
<< X-Light >> ya, inilah hasil (modifikasi) dari semua nama tersebut, dimana x adalah tetap menunjukan bahwa kami memang Extreme (tak bisa dipungkiri lagi). Light, kami berusaha menjadi sebuah cahaya. Angkatan xx, terletak pada kepanjangannya, yaitu Legion of Twentieth, yang tetap menyatakan bahwa kami memang sebuah angkatan. Dan dengan lambing double X, yang mengacu kepada angka 20 romawi (xx) dimana kami adalah alumni ke 20. Inilah memang hikmah dari nama tersebut, dimana memang nama tersebut penuh dengan cerita yang sangat beraneka ragam, mulai dari pengumpulan calon nama alumni pertama kali (di madinah I), perdebatan demi perdebatan serta polling suara nama alumniyang memakan waktu hingga 3 jam lebih (mesir), pengalihan nama kembali (mesir), sampai launching nama alumni yang penuh dengan diskusi hangat yang berlangsung cukup lama (aula). Sampai akhirnya terjadi “masa tenang” tanpa nama dan berujung kepada nama di atas. Ya, tak ayal lagi, nama ini memang merupakan sebuah cerita, cerita tentang perjuangan kami.
INCREDIBLE
ya.., itulah prinsip kami, di mana kami berharap dapat menjadi santri serta alumni yang incredible.
dengan motto kami yaitu:
*Be Incredible!*
-Be Intellectual!
-Be Creative!
-Be Religious!
-Be Dignitary!
-Be the Best Leader!
ya.., itulah prinsip kami, di mana kami berharap dapat menjadi santri serta alumni yang incredible.
dengan motto kami yaitu:
*Be Incredible!*
-Be Intellectual!
-Be Creative!
-Be Religious!
-Be Dignitary!
-Be the Best Leader!
Alhamdulillah, dengan motto yang tertanam di dalam kolbu, kami berusaha untukdapat menunjukkan ke Incredible lan kami pada tahun akhir di pesantren dengan membuat kerya-karya, dimana kami mencoba untuk meninggalkan kenangan kepada warga arafah, seperti acara santri akhir kami, yaitu PG 126, kaset documenter perjalanan kami, kaset Arafah Cup yang Alhamdulillah tersebar sebanyak 570 keping untuk unit santri, serta sebuah lagu “sahabat” yang akrab dinyanyikan oleh santri/dyah maupun asatiz dan asatizah dan lainnya…. Dan juga dengan manggalakkan gerakan TM 126.
0 comments:
Post a Comment