Sahabat. Kata ini sering kita gunakan sebagai tanda bahwa kita dekat dengan orang lain. Sahabat terkadang juga disebut sebagai keluarga kita yang ke-dua. Namun ada perbedaan antara sahabat dan keluarga. Keluarga tetap keluarga dan sahabat tetap sahabat.
Inti perbedaan antara sahabat dan keluarga adalah
pilihan. Kita tidak bisa memilih keluarga. Tapi kita bebas menentukan siapa yang layak menjadi sahabat kita. Sahabat itu selalu ada saat kita butuh. Tapi keluarga selalu memenuhi apa yang kita butuhkan.
Beberapa orang mungkin lebih memilih meluapkan semua masalah hidupnya kepada sahabatnya dari pada keluarganya. Bahkan menganggap sahabat lebih penting dari keluarganya. Keluarga itu terbentuk dengan paksaan, tanpa kita sadari tentunya. Kita di paksa membiasakan hidup dengan ayah yang keras misalnya. Tapi, berbeda Dengan sahabat. Sahabat terbentuk dengan saling memahami. Walaupun sebenarnya keluarga itu lebih tahu tentang segalanya dalam diri kita dari pada sahabat.
Ujian dalam persahabatan itu juga sangat rumit untuk di hadapi. Ingat dahulu saat kita masih di pesantren. Banyak perselisihan antara kita. Namun sekarang kita mengerti, kalau dulu kita masih di butakan oleh keegoisan remaja. Hal yang biasa terjadi di masa muda. Dan sekarang kita berharap kembali berkumpul dan bersenda gurau seperti saat-saat di pesantren.
Setiap pertemuan akan ada perpisahan. dan itu adalah kenyataan pahit yang harus kita terima setelah sekian tahun bersama. Setelah kita merasa cocok satu sama lain. ketika kita sudah merasa nyaman dengan seseorang. Mimpi, cita-cita, harapan keluarga, dan tunntutan masyarakat memaksa kita berpisah dan berjalan sendiri.
Disinilah ujian terberat bagi seorang sahabat. Masih ingat kah disaat kita tertawa dulu???
Ingatkah saat kita menangis bersama di Aula sebelum berpisah???
Ingatkah saat kita bercanda bersama, saling melempar mangga di agustus, saat dihukum berlari dari satpam sampai mekah, dan saat kita hampir pecah menjadi beberapa kubu????
bahkan masih ingat kah disaat kita saling mencurahkan isi hati kepada yang lain? saat tak ada rahasia di antara kita???
beberapa mungkin masih mengimgat dan pastinya ada yang tidak memperhatikan hal ini.
Dulu kita saling terbuka satu sama lain. Apakah perubahan iklim, keadaan dan lingkungan membuat kita takut untuk saling terbuka nantinya?
Itulah sulitnya mempertahankan sebuah persahabatan. Kita pernah bersama dan menemukan kekurangan antara kita. sebagai sahabat kita tidak ragu untuk menutupi kekurangan. seperti saat kita bingung menentukan lokasi perpisahan. kita bingung dimana kita harus mendapat tempat yang berkesan untuk (mungkin) yang terakhir kalinya. tapi salah satu dari kita tampil untuk dan menyampaikan kalau dia bersedia menyediakan tempat tersebut.
masih ingat saat kita memperjuangkan asrama agustus??? ya. tidak semua dari kita berani untuk berbicara langsung kepada pimpinan. lagi-lagi ada yang hadir menutupi kekurangan kita.
Indahnya saat kita masih bersama....
ingatlah sahabat...!!!
Aku memilihmu sebagai sahabat ku dan akan kupertahankan sampai aku selesai.....
sesukses apapun kalian nanti, aku berharap kalian tidak berubah... aku berharap kalian tetap mengenang saat itu. tetaplah seperti yang dulu..!!! karena aku juga tak akan berubah jika bertemu kalian.... bagaimana pun kalian sudah menjadi sejarah dalam hidupku dan tak akan pernah lupa....
INI LAH PARA SAHABATKU
NAMUN, JIKA BERPACARAN KEMUDIAN BERPISAH UNTUK BEBERAPA WAKTU, BUKAN RINDU YANG DIRASAKAN, TAPI CURIGA YANG MUNCUL DI HATI.....
KITA BERSAHABAT UNTUK SELAMANYA......
by: One Of Lighter
Terinspirasi dari: raya enam
0 comments:
Post a Comment