!-- Featured Slide 1 Code Start -->

20110515

Darularafah Tempoe Doeloe...

Posted by Unknown On 07:49 1 comment

Darul Arafah yang ku Kenal.

Pendiri Pesantren Darul Arafah
Di sebelah ini terdapat foto pendiri Pesantren Darul Arafah, yaitu Bapak H.Amrullah Naga Lubis dan di dampingi oleh direktur masa itu, yakni Ust Hamdani Khalifah. Tidak ada yang istimewa dari keduanya kecuali mereka adalah orang-orang yang memiliki andil besar dalam menciptakan generasi mulia, mereka tidak lelah mencurahkan tenaga  untuk pembangunan generasi, agar berdedikasi tinggi dan terampil di masyarakat. Pada tahun 1986 saat didirikannya pesantren , masyarakat ramai menitipkan anaknya pada lembaga ini, karena berharap akan terwujudnya generasi mulia yang dicetak melalui lembaga pendidikan ini, tidak terkecuali orang tua mu. Foto mereka berdua tampak lebih muda dari sekarang, so pastilah karena sekarang mereka berdua sudah tua. Kadang terasa rindu untuk bersama mereka lagi dan duduk bercengkerama membahas ilmu pengetahuan yang up to date sekarang, tapi jarak yang terasa jauh sehingga sulit untuk di wujudkan. Gambar ini diambil pada saat sebuah acara yang diadakan di aula atau kalau gak salah bahasa arabnya Qoo ‘ah. Mungkin aulanya sudah tidak ada lagi dan sudah berubah menjadi bangunan lain. Tapi kami masih ingat , ini adalah gedung yang terletak disamping asrama 17 Agustus. Ya tepat……
Kunjungan Tamu dari Arab Saudi ke Darul Arafah tahun 1987
Darul Arafah saat itu sedang membuka jaringan persahabatan kepada dunia-dunia luar, salah satunya Arab Saudi. Kami yang masih kecil ketika itu disuruh kumpul untuk menyambut tamu dengan berbaris menghormatinya. Acara di adakan di aula yang saat itu masih mampu menampung santri sebanyak dua ratus orang. Sangat mengagumkan sekali ketika tamu tersebut berbicara bahasa arab dan disambut dengan riuh gembira para santri. Tapi maklum bagiku, saat itu banyak dari kami yang belum mampu memahami bahasa arab, karena baru beberapa bulan tinggal disitu. Acara di hadiri oleh pendiri, bapak naga lubis, bapak hasballah taib, dan guru-guru pertama yang telah duluan mengajar di Darul arafah.
Kami para santri duduk dengan tertib didahului dengan duduk yang paling depan para santri generasi pertama, wajahnya tampak berseri, al asyari, naziruddin dan lainnya. Senang sekali rasanya ketika itu bisa berkumpul di aula dalam rangka menyambut kedatangan tamu dari LN.
Kalau anda bukan generasi pertama, inilah gambar sebagai bukti bahwa Darul Arafah berkembang dan terbang menuju cakrawala nan luas menghadapi tantangan jaman untuk mencetak generasi unggul di masa depan.


Kunjungan Tamu dari Arab Saudi ke Darul Arafah.

 
Guru-guru Darul Arafah Berfoto Bersama Tim Pramuka di Depan Al Hijrah
guru-guru Darul Arafah periode kesatu dan kedua
Berbicara tentang mereka, banyak hal yang menarik untuk dibicarakan, dari segi keberanian sampai keikhlasan yang melatar belakangi kehadiran mereka di sini.  Umumnya mereka berasal dari pulau jawa, setelah menamatkan study di pesantren Darussalam Gontor, mereka dikirim untuk mengembangkan islam ke berbagai ma’had di nusantara, salah satunya Darul Arafah. Memang  waktu itu Darul Arafah masih sangat gersang dan sedikit bangunan, apalagi masyarakat sekitar yang masih beragama nasrani, itulah yang menjadi azzam kuat bagi mereka untuk mengabdikan ilmunya disini.
Kami yang masih kecil saat itu dan melihat keadaan yang demikian, banyak yang gak kerasan dan minta pulang, yarji’ alad dawam katanya, tapi berbekal dorongan orang tua dan masa depan yang ingin di capai, tidak sedikit yang berhasil menorehkan tinta wisuda pada saat kelas enam. Memang itu semua butuh perjuangan dan azzam yang kuat untuk merealisasikannya. Di bawah asuhan guru-guru periode kedua darul arafah, kami hidup, tumbuh dan berkembang menjadi dewasa yang siap berkiprah di masyarakat membangun negara.
Gambar diatas diambil saat pelaksaanaan Pramuka dan kunjungan dari Pihak pengelola Gugus depan, dari  gambar tersebut masih teringat wajah-wajah polos mereka yang siap memajukan darul arafah dengan segenap tenaga, dan memberikan ilmu kepada semua santri. Kami masih ingat nama-nama mereka (kalau gak salah ya). mereka yang sdg jongkok dari kanan ke kiri, ust ali sahbana (hehe masih muda kan), ust insan muhtadawan, ust ishom suryana, ust masrukhin aminuddin, ust naga sakti lubis, ust khairuddin harahap, ust hasan hidayat, ust samsul qomar, ust khobir asari, alex (kayaknya dia bukan ust, dia dari wil timur irian jaya), ust sholeh fikri.
Adapun yang berdiri mereka adalah, kita sebut dari kiri ke kanan ya, ust amroini derajat, disebelah ust amroini kayaknya utusan dari gudep pramuka (kalau gak salah), ust hamdani khalifah (keren  kan waktu masih muda), beberapa org utusan gudep, lalu Prof DR Hasballah Thaib (orang aceh), beberapa ibu-ibu dari gudep, ust saifuddin, dan terakhir ust Ikromy saputra (tampak masih muda dan ganteng). Itulah mereka yang telah berkecimpung duluan berada di Darul Arafah untuk mengabdikan ilmu, ayo kawan terus maju- ayo  maju-maju….
Thanks very much for you my great teacher, may Allah Bless you in your live now and tomorrow till the end of the world. Terima kasih juga buat teman-teman alumni kedua, Ali tinendung, Has Khairul, Hengki juli, Said Alwi, Ihsan Nur dll, kapan kita bisa ketemu lagi ya…

1 comments:

Assalamualaikum, Ammar Ihsan, bagus sekali blog nya, saya suka isinya, semoga artikel nya banyak memberikan wawasan yang bermanfaat.

Post a Comment