Dia sayang kamu, tapi dia bukan kekasihmu.
Dia siap membagi rasa sakit denganmu, tapi dia tak berhubungan darah denganmu.
Dia adalah sahabat!
Marah seperti ayah!
Peduli seperti ibu!
Mengganggu seperti kakak!
Mengesalkan seperti adik!
Tapi terakhir, ia menyayangimu melebihi seorang kekasih!
Dengarkan Aku…
Jika nanti kubahagia/berduka,
Tetaplah kau disampingku…
Jika semalam kubersalah,
Maafkanlah aku…
Jika esok kujatuh sakit,
Doakanlah aku…
Maafkan segala kesalahan dan khilafku…
Karena kutak tahu kapan tuhan kan memanggilku…
Sebelum semua itu terjadi,
Aku ingin engkau tahu…
Bahwa “Aku sangat bahagia memiliki sahabat sepertimu…”
Jadilah seperti matahari..!
Yang rela berkorban untuk menerangi dunia tanpa mengharap balasan apapun.
Setiap manusia adalah mati, kecuali mereka yang berilmu.
Setiap yang berilmu ada dalam keadaan tidut, kecuali mereka yang mengamalkannya.
Dan setiap yang mengamalkan adalah tertipu, kecuali mereka yang ikhlas.
Aku mengenalmu tanpa sengaja,
Mencoba akrab denganmu,
Menjalani persahabatan yang indah,
Saling melengkapi satu sama lain,
Bersatu dalam ikatan persaudaraan,
Kelak… suatu saat jika kita dah punya kehidupan masing-masing,
Aku akan ceritakan pada orang yang terdekatku,
Bahwa aku bahagia punya sahabat sepertimu…
20th Legion of Darularafah |
Sahabat…
Suatu saat kita akan rindu saat-saat ini, saat dimana guru sedang marah, teman sedang bergembira, suasana kelas yang seperti pasar, makan didapur yang penuh dengan antrian panjang, tapi inilah kebahagiaan kita.
Kelak, kita tak akan merasakan lagi indahnya masa di pesantren.
Maka mulai sekarang, kakatakanlah;
“Sahabat, aku sayang kalian. Jangan pernah lupakan masa-masa terindah kita di pondok, ceritakan pada anakmu kelak bagaimana indahnya persahabatan kita… aku sangat menyayangi kalian semuanya!”
“Sahabat, aku sayang kalian. Jangan pernah lupakan masa-masa terindah kita di pondok, ceritakan pada anakmu kelak bagaimana indahnya persahabatan kita… aku sangat menyayangi kalian semuanya!”
0 comments:
Post a Comment